Desember 09, 2009

ini adalah desember tentunya

Ouuuuw... ini adalah desember tentunya, bulan yang penuh hujan dan mati lampu aslinya, disconnect dan bikin jemu tadinya. Ya inilah desember saat ini. Masih duduk di belakang meja mencela dan bermain dengan sedikit mumet dan merica, ngedumel dengan backsound St12 dan rokok yang terus menyala..

Putus asa sudah pasti kurasa, resah dan gundah adalah pelengkapnya. Setelah 2 hari mati rasa dan tutup tanpa pengurangan biaya, kembali di semangati oleh eri dan raka. Ya, 2 orang manusia dari tegal sana yang sekarang ikut bekerja dan juga ikut tertawa tentunya, selain ikut makan dan buang hajat layaknya manusia kebanyakan di tempat kerjanya. Tentu bukan hanya mereka yang telah berjasa, masih ada beberapa lagi yang juga turut bersama, adi pramono misalnya, thanto rey contohnya, iksan padalan sepertinya dan bunda dee pastinya, dan masih banyak lagi ternyata, mereka semua tentu sayang saya, kalau pun tidak biarkan saja, toh mereka tetap sayang saya juga akhirnya..

Kamu tau sekarang tanggal berapa?!.. Ya itu dia, tanggal yang ga mau ku ingat adanya. Pagi tadi si bunda menelpon memberitai, berita yang tak mau ku ingat kabarnya. Yang jelas dia bercerita sedari tadi, atau bahkan sedari 3 hari sebelumnya. Kala itu dia sedang di babel katanya tanpa alasan jawabnya disana, selama 3 hari dia disana, maka selama itu pulalah dia mencoba mengisyaratkan saya akan apa, tapi saya bukan mercusuar, pramuka pun saya tidak becus, jadi untuk apa harus berisyarat. akhirnya dia menceritakan isyaratnya itu, dia bertanya soal chemistry,dia juga bercerita soal feeling bahkan juga bercerita tentang alasan sebenarnya dia harus kesana.

Oh, malas sekali aku harus menceritakan ceritanya lagi di tulisan ini, tapi yang pasti rasa dari ceritanya itu seakan indah, seindah cantiknya sang senja bergelayut di negri laskar pelangi. Bisakah kamu turut merasakan indahnya itu?!.. Ya, kamu harus memakai imajinasimu untuk sampai kesitu. Karena kalau tidak, maka tak akan ada air mata yang keluar dari heningnya tangismu di kamar itu. Tangis yang mengakhiri obrolan di telpon itu.

Apa ada yang pernah kututupi dari cerita hidupku padamu?!.. Sebutkan satu saja dari hal itu kalau kamu bisa!!!...Apa?!..
Nyatanya saya sekarang pun masih terus bercerita padamu, meski kamu hanya bisa diam dan hanya bisa menerjemahkan isi otak dan hatiku di sini lewat pijitan jariku di papan elektrik ini blog..

Ah sudahlah untuk apa lagi aku berceloteh berlama-lama, semuanya sekarang terasa nyata, tak perlu lagi melanjutkan mimpi-mimpi di hari kemarin. Inilah akhirnya ternyata, harus bangun dan mengubah persepsimu tentang dia, harus bangkit dan membuat stimulasi baru buat siapa, harus bangun dan membuat mimpi baru tentang apa, harus melangkah dan merubah tujuan untuk kemana.. Biarlah, biar hujan dan hembusan angin yang membawa cerita ini kemana.
Terima kasih faeyza
Terima kasih Annaya
Terima kasih zandra
Terima kasih siapa
Terima kasih kenapa
Terima kasih apa
Terima kasih kemana
Terima kasih bagaimana
Terima kasih semua

Tidak ada komentar:

Posting Komentar